PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Pengantar Direktur Utama
Assalamu 'alaikum wr.wb
KEBERHASILAN
PT RNI dimasa lalu khususnya dibidang perdagangan ,agro industri dan produk
kesehatan telah membuahkan diversifikasi usaha dibidang lainnya seperti kelapa sawit,
karet dan teh serta memacu tumbuhnya usaha dibidang properti. Pada perkembangan
selanjutnya dengan melihat karakter sumber daya di negara kita, serta tanpa
mengecilkan peran industri manufaktur dan properti ada perubahan paradigma yang
dilakukan PT RNI dalam mengembangkan usahanya. Dengan berubah menjadi
investment holding company PT RNI akan lebih fokus ke dalam 3 (tiga) bidang
usaha yaitu Agro industri, Farmasi dan alat kesehatan serta Perdagangan. Dengan
penegasan kembali arah perkembangan perusahaan, yaitu memprioritaskan bidang
agro industri sebagai basis inti dan bidang perdagangan sebagai ujung tombak
untuk menerobos pasar bagi produk-produk yang dihasilkan oleh bidang usaha
lain.
Dihadapan
kita terbentang peluang-peluang bisnis yang akan diraih, khususnya yang terkait
dengan pengolahan industri hilir dan produk samping lainnya, namun untuk
meraihnya diperlukan langkah-langkah konsolidasi untuk menciptakan iklim
manajemen yang sehat dan mandiri. Perkembangan perusahaan yang semakin
meningkat ini juga tidak lepas dari peran karyawan yang kualitasnya senantiasa
ditingkatkan melalui program pendidikan dan pelatihan secara sistematis.
Setelah
45 tahun berkiprah dalam bidang Agro industri, Farmasi dan Perdagangan, PT RNI
sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kini siap untuk tampil
lebih mandiri, produktif dan berdaya saing tinggi.
Wassalamu 'alaikum Wr.wb
B. Didik Prasetyo
Direktur Utama
Sejarah Perusahaan
Sebagai
sebuah perusahaan Agro Industri, Farmasi & Alat Kesehatan dan Perdagangan,
keberadaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang lebih dikenal dengan
PT RNI tidak lepas dari nama sebuah perusahaan perdagangan hasil bumi yang
didirikan oleh Oei Tjien Sien dengan nama NV Handel My Kian Gwan bertempat di
Semarang – Jawa Tengah pada 1 Maret 1863. Perkembangan selanjutnya perusahaan
tersebut diturunkan kepada putranya bernama Oei Tiong Ham. Ditangan putranya
ini perusahaan terus berkembang menjadi perusahaan holding. Bidang usahanya
meliputi; perdagangan, industri gula, perkebunan karet, industri farmasi, jasa
keuangan, properti dan lain – lain. Setelah Tahun 1885 tampuk kepemimpinan
diserahkan kepada generasi kedua keluarga pemilik Oei Tiong Ham, NV Handel
bermetamorfosis menjadi Oei Tiong Ham Concern (OTHC) sebuah Perusahaan
konglomerasi bisnis pertama di Nusantara. Pada tahun 1961 ketika Pemerintah
mengambil alih perusahaan induk tersebut, selanjutnya pada tahun 1964
pemerintah menjual seluruh asset perusahaan dan dimasukkan sebagai penyertaan
modal dalam pendirian PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN)
Rajawali Nusantara Indoneia (PT RNI) pada tanggal 12 Oktober 1964. Sebagai
sebuah holding company – induk perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain
yang diawal pendiriannya PT RNI memiliki 10 Anak Perusahaan.
Melalui
perluasan usaha tersebut, PT RNI melakukan diversifikasi usaha dibidang agro
industri, farmasi dan perdagangan dengan memanfaatkan dana yang dihimpun dari
laba perseroan, hal ini dilakukan untuk peningkatan asset perusahaan dan
memanfaatkan kemampuan manajemen yang dimiliki,serta kepercayaan lembaga
keuangan dan pemerintah. Di bidang perkebunan, anak perusahaan baru yang
diperoleh PT RNI dari hasil perluasan usaha tersebut adalah PT Perkebunan Mitra
Ogan (perkebunan sawit di Sumatera Selatan berpatungan dengan PTPN III sejak
1997), yang sebelumnya perseroan memperoleh PT Perkebunan Mitra Kerinci
(perkebunan teh di Kabupaten Solok, Sumatera Barat berpatungan dengan PT
Perkebunan VIII, sekarang PTPN IV sejak Tahun 1990). Di Industri Gula,
perseroan menerima PT Perkebunan XIV (perkebunan tebu dengan delapan Pabrik
Gula serta satu Pabrik alkohol dan Spiritus di Jawa Barat yang pada tahun 1994
diubah namanya menjadi PT PG Rajawali II). Selain itu perusahaan juga
memperoleh PT PG Candi Baru (sebuah Pabrik Gula di Jawa Timur, bekerjasama
dengan swasta), PT Kebun Grati Agung (perkebunan tebu dan holtikultura yang
menjadi anak perusahaan PT PG Rajawali II), dan PT PG Rajawali III (Pabrik Gula
Gorontalo). terbukti kinerjanya selalu meningkat akan semakin dikembangkan dan
dibesarkan. Strategi ini yang memungkinkan PT RNI pada 2011 menjadi sebuah
induk perusahaan investasi dengan jumlah asset lebih dari Rp. 5,09 triliun (per
31 Desember 2011) dan Jaringan usaha tersebar di seluruh nusantara melalui 13
Anak Perusahaan dan tujuh afiliasi, mengoperasikan 48 Kantor Cabang dan 18 Unit
produksi terdiri dari 10 Pabrik Gula, dua Pabrik Alkohol, satu Pabrik Farmasi,
dua Pabrik Alat Kesehatan, dua Perkebunan Sawit serta satu perkebunan teh yang
didukung oleh lebih dari 7.401 Karyawan tetap.
Struktur Organisasi
Visi dan Misi
|
VISI PT. Rajawali Nusantara Indonesia
|
|
Menjadi
perusahaan investment holding terbaik di tingkat regional
dengan basis agro industri, farmasi , alat kesehatan, distribusi,
perniagaan dan properti.
|
|
MISI PT. Rajawali Nusantara Indonesia
|
|
-
Mengelola
kelompok usaha secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip sinergi antar
kelompok usaha.
-
Menjalankan
perusahaan secara profesional dengan kualitas produk dan layanan yang prima.
-
Mengembangkan
budaya perusahaan dan sumber daya manusia yang handal serta berkinerja tinggi
dengan menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik.
-
Menerapkan
strategi usaha yang berkomitmen tinggi dalam rangka memberikan nilai tambah
yang optimal bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
-
Menjalankan
kegiatan usaha secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
|
Organisasi dan Manajemen
Mirzawan
Puri Dwi Nurtjahjo
Komisaris
Utama
Menjabat sebagai Komisaris
PT RNI sejak 2008, dan menjadi Komisaris Utama sejak 2015. Memperoleh gelar
Sarjana dan Master di bidang Pertanian dari Universitas Gajah Mada –
Yogyakarta pada 1976 dan 1984, meneruskan pendidikannya hingga meraih
gelar Ph.D. dibidang Agriculture Science dari University of Queensland –
Australia pada 1995. Pernah menjabat sebagai Direktur pada Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia (P3GI, 2002 - 2009), dan saat ini selain
menjadi Komisaris PT RNI, juga memegang posisi sebagai Direktur
Pelaksana Tugas pada P3GI.
Junino
Jahja, SE, MBA
Komisaris
Menjabat sebagai Komisaris PT RNI sejak November 2013.
Merperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas of Indonesia
meneruskan pendidikan S2 di University of Southern California Marshall School
of Business Administration, Los Angeles USA pada tahun 1992 dan University of
Exetern School of Business and Economics, England pada tahun 1997. Menjadi
Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan
Korupsi pada tahun 2007. Dan Pernah menjabat Direktur Utama Perum Peruri tahun
2007 sampai 2012. dan saat ini menjadi Komisaris PT RNI.
Prof
Dr Ainun Naim
Komisaris
Menjabat sebagai komisaris PT RNI sejak
2012. Lahir di Kediri, 4 Desember 1960. Menyelesaikan pendidikan sarjana
Akuntansi di Universitas Gadjah Mada tahun 1984, selanjutnya menyelesaikan
Pascasarjana di Western Michigan University, USA dengan gelar MBA pada tahun
1991, dan mendapat gelar Doktor di Temple University, USA tahun 1996. Menjabat
sebagai Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya
Manusia Universitas Gadjah Mada hingga tahun 2012.
Suripto
Komisaris
Komisaris
Meraih gelar Sarjana di
Universitas Krisnadwipayana Fakultas Ekonomi, kemudian meraih gelar Master di
International University of Japan. Mulai menjabat sebagai Komisaris PT RNI pada
5 Mei 2015. Aktif di Badan Intelejen Negara (BIN) sejak 1979, saat ini menjabat
Deputi Ekonomi BIN. Sebelumnya pernah mengalami serangkaian penugasan BIN di
luar negeri, seperti di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2003-2004, dan
Brussel, Belgia pada tahun 2005-2007.
Berikut
Profil Direksi PT RNI :
B.
Didiek Prasetyo,
Direktur
Utama
Memperoleh Gelar Sarjana
Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), sebelumnya beliau sebagai
Asisten Deputi bidang Usaha Energi, Pertambangan, Percetakan dan Pariwisata
Kementerian BUMN. Pernah menjadi komisaris di PT RNI pada tahun 2008-2013.
M.
Yana Aditya
Direktur
Keuangan
lulusan Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jabatan sebelumnya
adalah Direktur Keuangan & SDM PT Balai Pustaka (Persero). Beliau juga
seorang praktisi bisnis di bidang manajemen strategis dan manajemen keuangan.
Sebelum bergabung di Balai Pustaka berkiprah di perbankan dan perhotelan.
Agung
P. Murdanoto,
Direktur
Pengembangan Usaha dan Investasi
Meraih Gelar Sarjana dari
IPB, Gelar Master dan Doktor bidang Agricultural di Kyoto University. Beliau
menjabat sebagai Direktur PT Mitra Kerinci sejak Maret 2012. Karir sebelumnya
adalah Deputi Direktur Pengembangan PT RNI tahun 2007-2012 dan Deputi
Direktur Pengambangan Usaha Agro PT RNI 2004-2007.
Elka
Wahyudi,
Direktur
Pengendalian Usaha dan Manajemen Resiko
Meraih Gelar Sarjana
Pertanian dari Universitas Jember pada tahun 1982. Menjabat sebagai Direktur
Utama PTP Mitra Ogan pada tahun 2007-2013. Pernah menjadi GM Perdagangan Agro
PT Rajawali Nusindo 2004-2007.
Djoko
Retnadi
Direktur
SDM & Manajemen Aset
Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi Studi Pembangunan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1988 dan
gelar Magister of Business, konsentrasi pada Finance and Banking dari Monash
University Melbourne pada tahun 2000 sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Strategi Bisnis & Inovasi PT RNI sejak Mei 2014. Beliau memulai karir di
BRI Pusat di Jakarta sempat menjabat sebagai Wakil Pemimpin Wilayah BRI
Banjarmasin, Bandung, dan Jakarta.